Only One Person
Sherlyn merenung lagi di balkon kamarnya.Tempat itu merupakan tempat favoritnya apalagi kalau sedang ada masalah.Dari tempat itu ia bisa melihat langit malam dengan bintang atau bulan.Langit malam baginya merupakan keindahan tersendiri yang mampu membuatnya tenang.
“Ahhh kok gue bisa salah sih?” kata Sherlyn.Ia masih kasus surat cinta salah alamat itu.Ya iyalah kepikiran orang wajah Icha aja sampe pucet banget gitu kayak ngeliat mayat.Berarti tuh surat penting banget buat dia.Apalagi itu kan surat cinta,ya jelas aja kalo salah alamat bisa fatal banget.Untung aja nyasarnya ke Henry.Jadi masih bisa dibilang aman.Walaupun udah bikin heboh juga sih.
“Kalo Icha marah ma gue gimana?Masa di sekolah baru udah dapet musuh
Matnya tertuju pada dompetnya yang terbuka.Di
Ga boleh gue udah memulai hidup gue dari awal lagi.Ga akan ada yang boleh bikin hidup gw berantakan lagi..
Kata Sherlyn dalam hati.Tetapi pikirannya jadi tertuju pada orang dalam foto itu.Orang yang sanagt berarti baginya.Satu-satunya alasan yang membuatnya pergi.Meninggalkan semuanya di belakang.Mengubur dalam-dalam semua kenangan masa lalunya.Memulai hidup baru tanpa bayang-bayang itu.Tetapi hatinya tidak sanggup berbohong jauh di dalam hatinya ia merindukan orang itu.Orang yang telah memberikan rasa sakit lebih dari yang ia bayangkan.
***
“Ga tau deh rasanya gue ga sanggup ketemu Willy lagi.”kata Icha putus asa.Mereka sedang dalam perjalanan pulang dari rumah Vana.Mereka jadi pulang kemaleman gara-gara meneangkan Vana yang masih kacau.Setelah Vana tenang,barulah mereka memutuskan untuk pulang.
“Ya elah si Willy
“Iya sih tapi semua orang di kelas dia tau tuh
“Udahlah cuek aja.Henrynya juga fine aja kok.”kata
“Iya sih.Tapi tetep aja gue ga ngerti musti gimana.”kata Icha tetep ngotot.
“Ya nanti juga tuh gosip ilang sendiri.Eh tuh angkot gue udah dateng.Gue duluan ya.Bye.”Kata Tata sambil berlari menuju angkot dan naik ke dalamnya.
***
“Cha,lo baik-baik aja
“Gue ga apa-apa kok.”Kata Icha dengan suara serak.Maklum kemaren dia ga bisa tidur mikirin ide buat bolos.Ujung-ujungnya ga ketemu juga.Dia harus tetep masuk hari ini.Padahal matanya udah kayak panda.Ada lingkaran hitam di bawah matanya yang menandakan ia bergadang semalaman.Rasanya pengen dia getok semua orang yang udah ngeledekin dia dari pagi.Henry sih cuek aja.Ya jelas orang yang ngirim surat Icha kok.Kadang dia suka nyesel dengan tidakan bodohnya.Kalo tuh surat nyampe beneran ke tangan Willy juga dia pasti bakal diledek-ledek.Jadi ujungnya sama aja.
“Beneran?Muka lo kusut banget gitu.”Kata Kevin masih dengan pandangan khawatir.
‘Iye lo tenang aja dah.”Kata Icha sambil menguap.Aduh jam pertama Bahasa Indonesia lagi.Bisa tidur dah tuh si Icha.
“Oke deh kalo gitu.Kalo butuh apa-apa gue siap kok ngebantu lo.”Kata Kevin sambil tersenyum.
“Iya.Makasih.”
“Gue balik dulu ya.”Kata Kevin sambil pergi meninggalkan Icha sendirian.
“Cie cie cie ahayyy pagi-pagi udah pacaran sama Kevin.”Seru Alice setelah ia menaruh tas di bangkunya.
“Apaan sih?Orang dia ga ngapa-ngapain juga.Cuma nanya aja.”kata Icha bete.Ga bosen sih temen-temennya ngeledekin dia sama Kevin.
“Masa sih?”kata Vana ikutr bergabung dengan mereka.Kondisinya lebih baik sekarang.Walaupun perih itu masih ada.
“Bener.Suer deh.”kata Icha meyakinkan temen-temennya.
Pandangan mata Tata redup.Sakit itu kembali datang.Sekuat tenaga ia menahan gejolak perasaannya.Hatinya tidak mau diam,rasa sakit itu menguat tatkala dilihanya Kevin masih memandang Icha dengan pandangan khawatir.
Gue selalu ada buat lo.Tapi kenapa di saat gue butuhin lo.Lo ga ada.Lo malah lari nolongin Icha.Padahal gue lebih butuhin lo dibanding Icha.
“Eh si Tata malah bengong lagi.Kenap lo?”kata
“Ga pa pa kok.Cuma kurang tidur aja malem.”kata Tata berbohong berusaha menutupi apa yang sesungguhnya ia rasakan.Menciptakan kebohongan baru untuk menutupi kebohongan lamanya.
“Oh.Sama dong.Ntar kita tidur bareng aja pas jam BI.”usul Icha dengan mata berbinar ya setidaknya ia mempunyai teman tidur nanti.
“Enak aja lo.Gue ga mau ambil resiko ketauan.”balas Tata sambil menjulurkan lidahnya.
“Woo Tata jahat.”kata Icha sambil cemberut.
“Biarin”
***
“Sherlyn…Boleh juga tuh anak kita manfaatin.Polos gitu.”Ujar Natalie sambil tersenyum licik.
“Lo mau temenan ma anak kayak gitu.Gue sich ogah.Ga level gitu.”Kata Jesica dengan pandangan meremehkan.
“Ya untuk sementara doang.”kata Natalie meyakinkan.
“Ya urus deh,nat,terserah elo.Gue sama Christie ada proyek nih.”Kata Lilian sambil mengaduk-aduk es buahnya.
“Ya gimana sih,la,kok elo ga kompak gitu”kata Natalie dengan nada kecewa di dalam suaranya.
“Ini semua gue lakuin demi ngedapetin Christ lagi.”kata Lilian dengan pandangan menerawang.Ia merasakan amarahnya sebentar lagi akan meledak.Icha merupakan gadis yang sangat dibencinya sekarang.
‘Ya gue sich ikut aja deh.Jalanin aja rencana lo,nat,nanti gue akan bantuin setelah proyek gue sama Lilian berjalan dengan sukses.”kata Christie yang dari tadi hanya diam saja.
“Ya terserah lo pada aja deh.Gue mah ngikut aja.Asal gue ga mau disuruh deketin Sherlyn.”kata Jesica sambil meminum jus strawberrynya.
“Lo tenang aja deh.Biar gue yang urus semuanya.Tapi,la,elo yang deketin dia mau ya?Soalnya gue
“Oke.Gampanglah itu.Tapi gue tetep fokus dulu di rencana gue.Soal Sherlyn gue bantuin depannya dulu aja.”
“Sip lah.”Kata Natalie sambil tersenyum.
***
“Hai lagi ngapain,sher,?”
Sherlyn yang sedang asik menulis sesuatu di bukunya kontak kaget dan mendongak.Dilihatnya Lilian sedang berdiri didepannya sambil tersenyum.Sherlyn heran,Ia sudah 2 minggu berada di sekolah barunya.Dan baru kali ini Lilian menyapanya dengan begitu ramah.
“Oh hai.Ini lagi ga ngapa-ngapain kok.”Kata Sherlyn sambil menutup bukunya.
“Eh daripada bengong di kelas gabung sama gue dan temen-temen gue yuk.”ajak Lilian dengan senyum yang dibuat seramah mungkin.
“Oh boleh.”Kata Sherlyn dengan tatapan curiga yang sama.
“Oke mulai nesok ke kantin aja gue tunggu ya.”Kata Lilian sambil berlalu dari hadapan Sherlyn.
Babak pertama udah berhasil gue lakuin
Kata Lilian dengan senyum bangga.Sekarang gue tinggal fokus ke rencana gue semula.
***
Saat jam istirahat kedua Sherlyn malas untu ke kantin tetapi ia bosan juga di dalam kelas.Tawaran Lilian
Aldy yang sedang asik memandangi wanita pujaannya tersadar ada seseorang yang memperhatikannya.Ia pun membalik badannya dan menemuka Sherlyn sedang berdiri tanpa berhenti menatapnya.Ia mengerutkan dahinya.
“Sher,kenapa ngeliatin gue kayak gitu?”tanya Aldy dingin dan nyaris tanpa ekspresi.
Sherlyn tersentak kembali ke dunianya.Ia pun terbata-bata menjawab pertanyaan Aldy.Malu banget tuh dia ketauan bengong mandangin Aldy.
“oh enggak koq tadinya gue lagi jalan-jalan eh gue ketemu elo.Tapi lo lagi serius ngeliatin sesuatu.Jadi gue ga brani nyapa.”Kata Sherlyn sambil berjalan ke arah Aldy dan meliahat ke arah pandangan Aldy.
Sesaat Aldy tertegun,ia mengira Sherlyn akan tahu ia sedang memandang siapa.
Tetapi ia sdar bahwa gadis pujaannya telah pergi dan ia menarik nafas lega sekaligus kecewa.
“Ga ada apa-apa koq.”Kata Sherlyn bingung.
“Emang gue lagi ga ngeliatin siapa-siapa kok.”kata Aldy berbohong menutupi kenyataan yang sebenarnya.Ia masih belum siap rahasia yang selama ini ditutupinya terbongkar.Cuma Willy yang tahu rahasianya ini.Tidak ada orang lain yang tahu.
“Oh trus lo ngapain di sini dong.”
“Ngadem.”jawab Aldy santai.
Sherlyn bingung dengan jawaban Aldy yang aneh.Ngadem kok ditempat sepi begini? Kalo mau juga di taman.Sama
“Kok nagdem di sini?”tanya Sherlyn dengan pandangan curiga.
Aldy kaget begitu disadari jawabannya sangat aneh.Ia pun tersenyum dan mengganti jawabannya.
“Hahahah maaf lagi eror nih gue.Maksud gue lagi menyendiri banyak pikiran nih gue.”kata Aldy tersenyum sangat manis pada Sherlyn.
Sherlyn terpesona melihat senyum itu.Seketika ada getaran aneh dalam dadanya.Senyum itu mengingatkannya pada senyum seseorang.Seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidupnya.
“Oh gue kira lo ga waras.Masa ngadem di sini.”kata Sherlyn membalas senyum Aldy.
“Enak aja lo.Gue normal tau.”
“Masa? Koq gue ga percaya ya?”
“Mau bukti?”
“Hahahahha boleh.Apa ya?”
“Jangan aneh-aneh ahh.Ntar gue kira lo yang gila lagi.”kata Aldy sambil tertawa lepas.Ternyata cewek ini sangat lucu.Mampu mebuatnya tertawa seperti tadi.
Sherlyn tertegun lagi.Tawa Aldy yang begitu lepas membuatnya makin terpesona.Benih-benih cinta mulai muncul dihatinya.
“Hoyy malah bengong lagi.”kata Aldy sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka Sherlyn.
“Ahh sorry haha.”kata Sherlyn sambil tertawa bersam Aldy.
Siang itu menjadi saksi bisu tumbuhanya benih cinta di hati seseorang
***
Willy sangat gelisah di bangkunya berkali-kali diliriknya jam dinding.Sebentar lagi pulang sekolah dan itu berarti dia akan melaksanakan rencanya yang sudah dipikirkannya matang-matang.Ia tersenyum dengan rencananya itu.Sejujurnya ia belum terlalu yakin dengan rencananya itu,tetapi hatinya berkata itulah hal yang terbaik.
Bel berbunyi.Secepat kilat Willy membereskan alat-alat tulisnya dan menunggu sampai guru mata pelajaran itu keluar.Setelah itu ia pergi ke luar dan menunggu seseorang.Ketika dilihatnya orang itu segeralah dicegat orang itu sebelum pergi jauh.
“Ti,gue mau ngomong sesuatu sama lo.”kata Willy sambil menarik tangan Christie.
Christie yang baru saja melangkah keluar sontak kaget dengan gerakan Willy yang terburu-buru itu.
“Iya ada apa?”tanya Christie setelah berhasil menguasai kekagetannya.
Willy memandang sekelilingnya.Masih ramai.
“Ga di sini,ti,lo ikut gue ya?”pinta Willy dengan nada memohon.
Christie mengangguk dan pergi bersama Willy.Mereka berdua menyusuri lorong yang panjang dan menuju ke depan aula yang sepi.Willy pun menarik nafas panjang.Kok rasanya kata-kata itu tersangkut di tenggorokannya.Sulit untuk keluar.
Setelah berhasil menguasai diri Willy menatap Christie tepat di manik mata.
“Ti,gue suka samalo,lo mau ga jadi cewek gue?”
Christie terhenyak dengan kata-kata Willy.Ia tidak sanggup berkata apa-apa.